« Home | Serba-Serbi Masker Beserta Fungsinya » | BAHAN-BAHAN ALAMI MASKER I » | Bermacam Treatment Mempercantik Leher » | Kelopak Mata Cantik dengan Bleparoplasty » | Tips Merawat Kulit di Sekitar Mata » | Pijat Kaki Dapat Melancarkan Peredaran Darah » | Ratakan Perut dengan Olahraga »

Fungsi & Penggunaan Masker yang Benar

Penggunaan masker memang harus sesuai aturan. Masker sendiri dibedakan menjadi masker untuk wajah, leher, dan mata. Pemilihan masker juga harus disesuaikan dengan jenis kulit. Salah memilih jenis masker yang cocok untuk bisa membuat wajah terasa panas, gatal-­gatal, dan tampak kemerahan. "Untuk kulit kering pilih masker yang cenderung berminyak, untuk kulit berminyak maka pilih masker yang lebih banyak airnya, dan untuk kulit normal maka kandungan minyak dan airnya harus seimbang," ujar dr. Irma.

Lantas bagaimana menggunakan masker dengan benar? Menurut dr. Irma, pertama kulit wajah dibersihkan dulu, dan untuk mendapatkan hasil maksimal maka dibersihkan dengan cleansing milk. Dan kalau ada komedo, maka komedo­nya diangkat. Begitu juga jika ada kulit mati diangkat dengan scrub. Setelah bersih, kulit di-massage. Setelah itu baru gunakan masker. Untuk penggunaan masker sendiri, masker dioleskan pada wajah dan leher dengan gerakan ke atas, rata, dan sama tebalnya. Gerakan harus ke atas karena ada daya gravitasi bumi, jika gerakan ke bawah justru membuat kulit menjadi turun. "Jadi tidak sekadar membersihkan wajah, lalu pakai mas­ker," tegas dr. Irma. Untuk pemakaiannya sendiri tidak ada patokan khusus, tetapi biasanya seminggu sekali. Mengenai lamanya waktu pemakaian, rata-rata 15 menit. “ada juga yang baru 10 menit sudah diangkat, atau 20-30 menit baru diangkat. Tergantung dari komposisi masker itu," ujar dr. Irma. Sebelum mengangkat dan membersihkan masker, lembabkan wajah dengan air suam supaya kulit tidak terasa kering. Ketika memakai masker dianjurkan dalam posisi tidur, karena saat dimasker seseorang itu harus rileks.

Penggunaan Masker di Sekitar Mata

Mata merupakan bagian yang sensitif, karena itu biasanya salon sangat hati-hati menggunakan masker terutama di daerah mata. Bahkan ada yang bilang di daerah mata tidak boleh dimasker karena sangat sensitif. Menurut Juliana, memang benar ada masker yang tidak boleh dianjurkan dekat mata. "Anjuran ini harus diikuti, karena akan mengakibatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan," terangnya.

Meski demikian, satu produk kelas atas SK II belum lama ini mengeluarkan produk masker the miracle behind crys­tal clear skin. Produk masker ini terdiri atas yang terdiri dari dua lembar ini diklaim bisa mengatasi masalah penu­aan dini. Lembar masker bagian wajah mengandung carnitive derivatives akan membantu memperbaiki elastisitas untuk mengangkat dan mengencangkan kulit di sekitar pipi dan dagu. Sementara lembar satunya lagi mengandung collagen w-cre­ator yang membantu menyamarkan garis halus pada kerutan pada dahi dan sekitar mata. Bolehkan daerah sekitar mata diberi masker? Menurut dr. Irma, boleh saja asalkan dengan komposisi yang sedikit lebih ringan. "Prinsipnya seperti itu," tegasnya. Begitu pula penggunaan masker untuk leher.

Tidak Boleh Bergerak. Selama menggunakan masker dianjurkan untuk tidak bergerak atau berbicara. Karena kalau bergerak tidak akan mengganggu pemakaian masker, dan masker tidak terbentuk. "Kita mau mengencangkan, ingin immobilisasi kulit dari gerakan yang membuat kulit menjadi kompak dan kaku, sehingga tidak bisa bergerak. Dengan keadaan seperti itu maka kerutnya dimini­malisasi. Kalau kita bergerak, maka akan terbentuk lagi, dan maskernya tidak akan terbentuk, sehingga akan menimbulkan kerut, dan kulit akan tertarik dengan masker itu," jelasnya.

Sementara menurut Juliana, boleh tidaknya bergerak selama dimasker ter­gantung dari tipe masker yang dioleskan itu. "Jika sifatnya keras maka dianjurkan untuk tidak berbicara karena proses pengencangan akan terjadi dengan sem­purna. Tetapi dianjurkan untuk tidak ber­bicara, karena tahap masker merupakan tahap wajah sedang rileks," tegasnya.

Pakai Es Batu. Tak jarang saat pe­rawatan maskeran, ahli akan menambah­kan es batu saat membersihkan wajah dari masker. Padahal menurut dr. Irma, penggunaan es batu tidak ada fungsinya, kecuali jika sebelumnya sudah dilakukan tindakan agresif, misalnya membuat kulit menjadi lebih merah atau sensitif. "Kalau sudah begitu fungsi es batu untuk membuat pembuluh darah mengecil," kata dr. Irma.

Memang menurut Juliana, pemakaian es batu sebagai tambahan untuk pen­dinginan kulit, terutama bagi kulit yang sedang inflamasi atau jerawat yang parah. "Usahakan jangan memakai es batu langsung ke wajah, tetapi dilapisi kain kasa terlebih dahulu, baru es batu digerakkan ke wajah," terangnya.

Batasan

Sementara untuk batasan umurnya, menurut dr. Irma tidak ada. Menurutnya sejak seseorang memiliki masalah kulit, maka dia boleh me-main­tain kulit dengan menggunakan masker. Malah Juliana menambahkan masker yang lembut boleh dipergunakan untuk remaja agar kulit mereka terhindar dari masalah kelainan kulit. "Tetapi saya an­jurkan agar mereka berkonsultasi dulu," urai Juliana.

Ibu hamil pun, menurut dr. Irma, tidak masalah menggunakan masker karena dalam komposisi masker tidak ada zat aktif di dalamnya. Juliana juga tidak melarang ibu hamil menggunakan mas­ker, hanya mereka perlu memperhatikan masker apa yang akan digunakan karena kondisi hormon dan badan berbeda dari biasanya. "Usahakan pemakaian masker seminimal mungkin," tukasnya.

Secara umum, penggunaan masker memang harus mengikuti anjuran ahli. Disarankan oleh Juliana, sebaiknya Anda jangan memakai masker secara sembarangan. Untuk pemakaian masker sendiri di rumah, dikatakan oleh Juliana seseorang harus mengikuti petunjuk pemakaian yang tertera, antara lain petunjuk cara pemakaian dan frekuensi menggunakan masker. Nah, sekarang Anda tentu lebih siap untuk maskeran bukan?